NICK VUCIJIC : "If I Fail, I Try Again and Again and Again"
“Selamat datang di Life Without Limb Website. Nama saya Nick Vucijic dan saya berusia 26 tahun. Saya lahir tanpa lengan atau kaki dan tak ada penjelasan medis terkait kondisi saya ini.”
Kalimat penuh kehangatan itu menjadi sapaan awal Vucijic di website pribadinya : Life Without Limbs.org. website tersebut mengisahkan segala aktivitas dan perjalan hidupnya yang di alami Vucijic.
Perjalanan hidup Vucijic bisa dikatakan penuh perjuangan dan inspirasi. Vucijic yang lahir di Melbourne, Australia 4 Desember 1982, mengalami kelainan fisik yang disebut tetra-amelia. Dalam bahasa yunani, tetra berarti empat dan amelia mengandung makna kegagalan pertumbuhan kaki atau lengan sebelum lahir.
Kenyataan itu mengharuskan Vucijic hidup tanpa lengan dan kaki. Kedua kakinya memang ada, tapi ukurannya lebih kecil dengan salah satunya hanya memiliki dua jari. Orang tuanya begitu terpukul menghadapi realitas yang anda.
Kehidupan Vucijic pun dilalui dengan penuh kesulitan dan kerja keras. Salah satu hukum Australia melarang anak dengan kelainan fisik bersekolah di sekolah negeri.
Beruntung, peraturan tersebut diubah. Vucijic pun menjadi siswa pertama dengan kelainan fisik yagn bersekolah di sekolah negeri. Vucijic benar-benar memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.
Selama menjalani masa sekolahnya, Vucijic menulis dengan dua jari kakinya yang berada di sebelah kiri. Dia juga belajar komputer. Kebiasaan menggunakan jari kaki juga dimanfaatkan olehnya untuk mengangkat telepon, melempar bola tenis, serta menyimpan dan memasang lensa matanya.
Meski begitu, perasaan depresi sempat menghinggapinya. Teman sekelasnya yang apriori dengan kehidupannya, sedikit sekali tawaran bantuan kepadanya membuat Vucijic nyaris putus asa. Dia bahkan sempat akan melakukan bunuh diri.
Namun, Vucijic cepat menyadari kekeliruan serta kenyataan yang dialaminya. Dia tak lagi mengeluh karena dilahirkan cacat. Tak lagi mengutuk apa yagn telah dikaruniakan Tuhan kepadanya. Dia mulai menjadi manusia penuh rasa syukur karena masih diberikan kehidupan oleh Tuhan.
Titik balik kehidupan Vucijic berubah setelah membaca artikel di surat kabar tentang perjuangan sesama penyandang cacat lainnya melewat cobaan hidup. Artikel tersebut menjadi inspirasinya untuk bangkit. Vucijic tersadar, bukan dialah satu-satunya manusia kurang beruntung di dunia ini.
Di usai yang ke-17, Vucijic memulai petualangannya sebagai motivator untuk menyebarkan nilai-nilai positif yang diketahuinya dan memberikan semangat kepada orang lain untuk tidak mudah menyerah. “Pada prinsipnya Tuhan menciptakan kita semua dengan tujuan yang positif,” ujar Vucijic
Berkat semangat dan motivasinya untuk menatap masa depan, di usia yang ke-21, Vucijic mampu meraih gelar sarjananya, bahkan dua gelas sekaligus yakni Akuntansi dan Perencana Keuangan.
Sejak itu Vucijic pun mulai dikenal luas oleh masyarakat dengan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sebagai motivator yang mengkhususkan diri membahas persoalan-persoalan remaja dan problematika yang dihadapinya.
Vucijic telah berbicara di hadapan lebih dari 2 juta orang di 12 negara yang tersebar di empat benua yakni Afrika, Asia, Australia, dan Amerika
Ingin lebih tahu tentang Nick Vucijic ? Kunjungi www.lifewithoutlimbs.org
Sumber : symbian.byethost22.com
0 comments:
Posting Komentar