10 Fakta Tentang Iwan Fals
Berikut 10 Fakta Tentang Iwan Fals:
1. Sebelumnya nama Iwan Fals memiliki
ejaan yang berubah-ubah. Dalam beberapa album lamanya pernah memakai
ejaan IWAN FALES, IWAN PALES, IWAN FALLS, IWAN FALSE. Hingga akhirnya
disederhanakan oleh pihak recording menjadi Iwan Fals saja. Pada album
lamanya juga pernah dicantumkan nama asli (Virgiawan Listanto) sebagai
pencipta lagu.
2. Sebelum album ‘Sarjana Muda’ (1981), Iwan Fals sebenarnya sudah
pernah rilis beberapa album. Tetapi sekarang tidak ada satupun yang bisa
ditemukan di record store. Semuanya jadi collector item yang diburu
para penggemar fanatiknya. Karya-karya yang musik dan liriknya sangat
sederhana tersebar dibeberapa album yaitu ‘Yang Muda Yang Bercanda’,
‘Canda Dalam Nada’, ‘Canda Dalam Ronda’, ‘Perjalanan’ dan ‘Tiga Bulan’.
Bisa dihitung hanya beberapa yang masih memiliki dan merawat album-album
ini...
3. Lagu ‘Kemesraan’ adalah karya dari Franky dan Jhony Sahilatua yang
pada awalnya dinyanyikan oleh duet legendaris Franky & Jane. Namun
pada masa itu lagu ini tidak terlalu populer. Kemudian Iwan Fals
ditawari untuk menyanyikan kembali bersama Titiek Hamzah. Lagi-lagi
karya ini tidak terlalu dikenal. Baru kemudian pada tahun 1988 lagu ini
dinyanyikan bersama-sama penyanyi lain yang tergabung dalam Musica
Studio seperti Chrisye (alm), Rafika Duri, Betharia Sonata dan
sebagainya dan menjadi lagu yang populer dan legendaris. Lagu Kemesraan
versi terakhir ini adalah titik awal populernya lagu gaya ‘keroyokan’ di
Indonesia yang saat itu memang sedang menjadi trend. Karya ini sampai
sekarang menjadi lagu ‘wajib’ perkumpulan ibu-ibu atau acara seremonial
lainnya.
4. Iwan Fals pernah membuat lagu berjudul ‘Anissa’ yang intinya
bercerita tentang kelahiran putri keduanya (Anissa Cikal Rambu Bassae)
dimana banyak peristiwa yang terjadi selama masih didalam kandungan.
Sedianya lagu ini masuk dalam album ‘Aku Sayang Kamu’ pada tahun 1986.
Namun tidak jadi dimasukkan dengan alasan pihak recording (Musica
Studio) tidak mau mengambil resiko menampilkan lagu dengan lirik yang
keras. Kalau kita baca sampul album ‘Aku Sayang Kamu’, pada bagian
penata musik terdapat kata-kata Anissa namun lagu ini tidak pernah ada.
Lagu ini sempat diputar di radio tetapi hanya sebentar. Beberapa fans
fanatik beruntung bisa mendapat rekamannya dan menjadikan koleksi yang
berharga.
5. Iwan Fals pernah mengusulkan nama ‘Septiktank’ sebagai nama grup
band yang akan dibentuk pada tahun 1989 bersama Jabo, Yockie, Naniel,
Nanoe, Innisisri, Totok Tewel dan Tatas. Namun beberapa personil
menolaknya sehingga dilakukan lotere. Dan terpilihlah nama ‘Swami’ yang
merupakan usulan dari Jabo. Ini plesetan dari kata ‘suami’ karena mereka
semua sudah beristri. Nama Swami dan Iwan Fals tidak bisa dilepaskan
dan melahirkan single hits yang begitu fenomenal sepanjang masa yaitu
lagu ‘Bento’.
6. Pitat Haeng, sebuah nama yang mungkin asing ditelinga kita. Tapi
tahukah anda, nama ini adalah nama samaran yang digunakan Iwan Fals.
Nama ini dipakainya ketika menciptakan lagu yang cukup terkenal di era
90-an berjudul ‘Pak Tua’ untuk Elpamas sebuah grup band, dan pernah
digunakan ketika membantu album ‘Bukan Debu Jalanan’ (1991) milik Sawung
Jabo. “Pitat Haeng itu bahasa slengnya Jogja untuk Iwan Fals. Pitat itu
Iwan, Haeng itu Fals. Dia pake nama itu karena nggak mau orang lain
membeli album saya karena ada namanya. Dia punya pikiran yang baek”,
kata Jabo. Iwan Fals suka membuat karya untuk orang lain dengan nama
samaran. Dan kemungkinan masih ada beberapa nama yang belum pernah
diketahui.
7. Album ‘Cikal’ (1991) adalah salah satu album solo paling dahsyat
dalam sejarah karir Iwan Fals. One of Iwan Fals’s loose albums. Terdapat
sentuhan jazz dalam beberapa lagu seperti ‘Proyek 13’ dan
‘Cendrawasih’. Kemampuan Iwan Fals menulis lirik disini benar-benar
mengagumkan. Album ini hanyalah sebagian dari kejeniusan seorang Iwan
Fals. Ini adalah album dimana Iwan Fals menanggalkan bayang-bayang Bob
Dylan, dan dia melakukan dengan sempurna.
8. Album ‘Hijau’ adalah album Iwan Fals yang ‘melawan arus’. Namun
album yang keluar pada tahun 1992 ini sangat istimewa, baik pengerjaan
musik, lirik, maupun kisah dibalik prosesnya. Iwan Fals sempat akan
membakar master album ini sebelum diproduksi. Alasannya Iwan Fals merasa
tersinggung albumnya ditawar-tawar oleh dua produser dari Harpa Record
dan Prosound yang bersaing ketat membeli master album ini. Setelah album
‘1910’ (1988), Iwan Fals tidak dikontrak lagi dengan Musica Studio.
Akhirnya master album ini dibeli oleh Prosound seharga Rp.365 juta
termasuk sampul yang dibuat Dik Doang dan video klip. Bayangkan nilai
segitu pada 1992. Sayangnya album yang mengusung musik kontemporer
berkualitas tinggi ini tidak terlalu laku. Bukan album yang mudah
dikonsumsi telinga pendengar biasa. Dan lebih tepatnya bisa dibilang
hanya yang mengerti musik yang bisa mengatakan album ini luar biasa.
9. Iwan Fals hanya membutuhkan gitar akustik dan harmonika untuk
menghasilkan sebuah album yang mengagumkan dan luar biasa. Pada album
‘Belum Ada Judul’ (1992) dia kembali ke gaya awal. Walaupun karya Iwan
Fals di album ini mengingatkan kembali pada karya-karya Bob Dylan,
terutama tiupan harmonikanya, tetap saja kalau bicara soal album akustik
ini adalah karya Iwan Fals yang paling maksimal dari yang pernah ada.
Album ini direkam secara live hanya selama 6 (enam) jam.
10. Iwan Fals kembali mengusulkan nama nyeleneh untuk grup band
barunya. Ia pernah mengusulkan nama ‘Duda’ untuk band yang formasinya
tidak jauh beda dengan grup ‘Swami’ yang telah lama vakum. Namun usul
itu ditolak, dan akhirnya sepakat menggunakan nama ‘Dalbo’ yang berarti
anak genderuwo. Album ini meluncur pada tahun 1993.
Sumber : kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar